Social Icons

Instagram

Saturday, February 28, 2015

[One Shoot] A cup of Love


Tittle : A cup of love

Lenght : One shoot

Main cast : Jang Wooyoung of 2PM
Lee Sangmi (OC)

Genre  : Romance, a little bit fluff

Rating  : G



*** 


Di sebuah ruang tunggu di backstage. Seorang gadis tengah meringkuk di atas kursi dibalut oleh selimut tebal. Sesekali gadis itu menegluarkan suara bersin yang aneh. Jam di dinding telah menunjukkan pukul 1 tepat, tanda 1 jam lagi, ia memulai rekamannya. Dengan malasnya, gadis tersebut beranjak dari kursi yang ia duduki berjalan ke arah ruang ganti. Di depan ruang ganti, gadis itu sempat akan terjatuh, sebelum seseorang menghentikannya.



“Sangmi-ya. Gwenchanayo?” tanya Vasili.


“Gwenchanayo eonni” balas Sangmi.


Dengan sempoyongan, Sangmi berjalan ke ruang ganti dan mengganti pakaiannya dengan kostum yang akan ia kenakan.


Saat berjalan menuju stage, hoobae Sangmi, Mino menghampiri Sangmi sambil membawakan tisu. Sangmi sempat menolak pemberian Mino itu, karena pada saat itu juga semua mata mengarah pada mereka berdua. Merespon penolakan Sangmi, Mino segera menggosokkan kedua telapak tangannya dan menempelkannya ke kedua pipi Sangmi. Sangmi saat itu terkejut, kemudian Sangmi melihat sesosok pria yang sangat ia kenal berdiri di belakang Mino dan sedang menatap mereka berdua dengan tajam bagai mata elang yang sedang mengawasi mangsanya. Selagi Sangmi menatap pria tersebut yang tidak lain dan tidak bukan adalah Jang Wooyoung, Mino segera melancarkan aksinya dengan mencium pipi Sangmi dengan cepat sebelum mendapat semburan dari gadis itu.


“Yak!!” ucap Sangmi terkejut bahkan ia sempat akan mengejar Mino sebelum ketiga eonninya menyadarkannya bahwa mereka harus keatas panggung.


Sekilas, Sangmi melirik ke arah tempat Wooyoung berdiri tadi, namun nihil. Ia hanya dapat melihat bayangan punggung Wooyoung meninggalkan tempat tersebut. Terlihat kekecewaan di wajah Sangmi. Ia kemudian naik ke panggung, dan mengganti wajah kecewanya itu dengan wajah bahagia hanya demi penggemar-penggemarnya.


Setelah turun dari panggung, Sangmi segera beristirahat di ruang tunggu untuk sementara. Ia mengganti kostumnya dengan sweater yang hangat dan nyaman, tidak lupa ia melilitkan selimut ke tubuhnya agar ia merasa lebih hangat. Setiap detik, dan menit ia lalui dengan bersin, sementara para eonninya sibuk mencari obat untuk dongsaeng mereka, sehingga tinggalah Sangmi sendiri di ruang tunggu.


Tiba-tiba tanpa sebab dan tanpa pemberitahuan, seseorang menarik knop pintu dan membuka pintu di ruang tunggu tempat Sangmi berada. Sangmi menoleh ke arah pintu, dan terukir senyuman manis di wajahnya segera setelah ia melihat siapa yang datang. Dan yap! Siapa lagi yang mampu mengukir senyum manis seperti itu di wajah seorang Lee Sangmi kalau bukan Jang Wooyoung. Wooyoung segera duduk di sebelah Sangmi dan memakaikan topi, syal dan juga penghangat telinga bagi Sangmi, hingga membuat Sangmi terlihat seperti snowman yang sangat hangat.


Wooyoung juga membawakan Sangmi secangkir teh hangat buatannya sendiri.


“Aku membuatkanmu ini” ucap Wooyoung


“untukku?” tanya Sangmi kaget setelah sebelumnya ia mendapat perlakuan cuek dari Wooyoung. 


“Aku kira kau marah karena Mino tadi menciumku” ujar Sangmi. Wooyoung hanya membalasnya dengan tersenyum.


“Minumlah” pinta Wooyoung.


Sangmi meminum teh buatan Wooyoung tersebut, namun sebelumnya ia menghirupnya dalam-dalam.


“mmm...”


Seteguk demi seteguk teh tersenut berhasil melewati tenggorokannya, ada perasaan bahagia di setiap tegukan. Ia melontarkan senyumannya pada Wooyoung.


“Bagaimana rasanya?” tanya Wooyoung


“Rasanya manis, aromanya......” tutur Sangmi yang jiwa pengomentar makanannya keluar.


Sangmi sempat memikirkan kembali rasa dari teh buatan Wooyoung tersebut. Mmm... perasaan setelah meminum teh ini, rasa teh ini sepertinya aku kenal pikir Sangmi.


“Aku mendapatkan resepnya dari ibuku. Teh ini obat yang baik untuk meredakan flumu” ujar Wooyoung seperti membaca pikiran Sangmi.


“Ah.. Matta! Ibu. Pantas!” kata Sangmi sambil mengingat rasa dari masakan ibunya. Ibunya mungkin tidak bisa membuat teh seperti ini namun rasa teh ini sama seperti rasa waffle yang biasa ibunya jual di kafe milik kakaknya. Seperti rasa cinta ibu kepada sang anaknya, dan sekarang Sangmi berada dalam situasi dimana seseorang mengungkapkan cintanya dengan secangkir teh.


“Jongmal Gumawoyo. Nado Saranghae” ucap Sangmi kepada Wooyoung diselingi dengan senyuman dari mereka berdua.


Mereka saling memandang, hingga tanpa sadar sebuah lagu dimainkan hingga terasa seperti backsound pemandangan itu.


Cinta itu tidak harus diucapkan dengan kata-kata atau dengan ciuman, cukup dengan secangkir teh ini aku mengungkapkan rasa cintaku kepadamu”


THE END

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates