Tittle : A
cup of love
Lenght : One shoot
Main cast :
Jang Wooyoung of 2PM
Lee Sangmi (OC)
Lee Sangmi (OC)
Genre : Romance, a little bit fluff
Rating : G
***
Di sebuah ruang tunggu di backstage. Seorang gadis tengah
meringkuk di atas kursi dibalut oleh selimut tebal. Sesekali gadis itu
menegluarkan suara bersin yang aneh. Jam di dinding telah menunjukkan pukul 1
tepat, tanda 1 jam lagi, ia memulai rekamannya. Dengan malasnya, gadis tersebut
beranjak dari kursi yang ia duduki berjalan ke arah ruang ganti. Di depan ruang
ganti, gadis itu sempat akan terjatuh, sebelum seseorang menghentikannya.
“Sangmi-ya. Gwenchanayo?” tanya Vasili.
“Gwenchanayo eonni” balas Sangmi.
Dengan sempoyongan, Sangmi berjalan ke ruang ganti dan
mengganti pakaiannya dengan kostum yang akan ia kenakan.
Saat berjalan menuju stage, hoobae Sangmi, Mino menghampiri
Sangmi sambil membawakan tisu. Sangmi sempat menolak pemberian Mino itu, karena
pada saat itu juga semua mata mengarah pada mereka berdua. Merespon penolakan
Sangmi, Mino segera menggosokkan kedua telapak tangannya dan menempelkannya ke
kedua pipi Sangmi. Sangmi saat itu terkejut, kemudian Sangmi melihat sesosok
pria yang sangat ia kenal berdiri di belakang Mino dan sedang menatap mereka
berdua dengan tajam bagai mata elang yang sedang mengawasi mangsanya. Selagi
Sangmi menatap pria tersebut yang tidak lain dan tidak bukan adalah Jang
Wooyoung, Mino segera melancarkan aksinya dengan mencium pipi Sangmi dengan
cepat sebelum mendapat semburan dari gadis itu.
“Yak!!” ucap Sangmi terkejut bahkan ia sempat akan mengejar
Mino sebelum ketiga eonninya menyadarkannya bahwa mereka harus keatas panggung.
Sekilas, Sangmi melirik ke arah tempat Wooyoung berdiri tadi,
namun nihil. Ia hanya dapat melihat bayangan punggung Wooyoung meninggalkan
tempat tersebut. Terlihat kekecewaan di wajah Sangmi. Ia kemudian naik ke
panggung, dan mengganti wajah kecewanya itu dengan wajah bahagia hanya demi
penggemar-penggemarnya.
Setelah turun dari panggung, Sangmi segera beristirahat di
ruang tunggu untuk sementara. Ia mengganti kostumnya dengan sweater yang hangat
dan nyaman, tidak lupa ia melilitkan selimut ke tubuhnya agar ia merasa lebih
hangat. Setiap detik, dan menit ia lalui dengan bersin, sementara para eonninya
sibuk mencari obat untuk dongsaeng mereka, sehingga tinggalah Sangmi sendiri di
ruang tunggu.
Tiba-tiba tanpa sebab dan tanpa pemberitahuan, seseorang
menarik knop pintu dan membuka pintu di ruang tunggu tempat Sangmi berada.
Sangmi menoleh ke arah pintu, dan terukir senyuman manis di wajahnya segera
setelah ia melihat siapa yang datang. Dan yap! Siapa lagi yang mampu mengukir
senyum manis seperti itu di wajah seorang Lee Sangmi kalau bukan Jang Wooyoung.
Wooyoung segera duduk di sebelah Sangmi dan memakaikan topi, syal dan juga
penghangat telinga bagi Sangmi, hingga membuat Sangmi terlihat seperti snowman
yang sangat hangat.
Wooyoung juga membawakan Sangmi secangkir teh hangat
buatannya sendiri.
“Aku membuatkanmu ini” ucap Wooyoung
“untukku?” tanya Sangmi kaget setelah sebelumnya ia mendapat
perlakuan cuek dari Wooyoung.
“Aku kira kau marah karena Mino tadi menciumku”
ujar Sangmi. Wooyoung hanya membalasnya dengan tersenyum.
“Minumlah” pinta Wooyoung.
Sangmi meminum teh buatan Wooyoung tersebut, namun sebelumnya
ia menghirupnya dalam-dalam.
“mmm...”
Seteguk demi seteguk teh tersenut berhasil melewati
tenggorokannya, ada perasaan bahagia di setiap tegukan. Ia melontarkan
senyumannya pada Wooyoung.
“Bagaimana rasanya?” tanya Wooyoung
“Rasanya manis, aromanya......” tutur Sangmi yang jiwa
pengomentar makanannya keluar.
Sangmi sempat memikirkan kembali rasa dari teh buatan
Wooyoung tersebut. Mmm... perasaan
setelah meminum teh ini, rasa teh ini sepertinya aku kenal pikir Sangmi.
“Aku mendapatkan resepnya dari ibuku. Teh ini obat yang baik
untuk meredakan flumu” ujar Wooyoung seperti membaca pikiran Sangmi.
“Ah.. Matta! Ibu. Pantas!” kata Sangmi sambil mengingat rasa
dari masakan ibunya. Ibunya mungkin tidak bisa membuat teh seperti ini namun
rasa teh ini sama seperti rasa waffle yang biasa ibunya jual di kafe milik
kakaknya. Seperti rasa cinta ibu kepada sang anaknya, dan sekarang Sangmi
berada dalam situasi dimana seseorang mengungkapkan cintanya dengan secangkir
teh.
“Jongmal Gumawoyo. Nado Saranghae” ucap Sangmi kepada
Wooyoung diselingi dengan senyuman dari mereka berdua.
Mereka saling memandang, hingga tanpa sadar sebuah lagu
dimainkan hingga terasa seperti backsound pemandangan itu.
“Cinta itu tidak harus
diucapkan dengan kata-kata atau dengan ciuman, cukup dengan secangkir teh ini
aku mengungkapkan rasa cintaku kepadamu”
THE END
No comments:
Post a Comment