Tittle : FEEL
Length : One shoot
Genre : Romance
Rating 15+
Cast :
Jang Wooyoung of 2PM
Lee Sangmi (OC)
Im Jaebum of GOT7
Lee Junho of 2PM
Nickhun of 2PM
notes: ini full POVnya si Wooyoung ya.....
Almost as if I’m becoming blind to everything else,
I found love. Your image has robbing my heart.Can you feel my love? Do you know
how much I fell in love with you?
***
Umur, bahasa, agama
tidak dapat menjadi penghalang untuk mencintai seseorang dan dicintai oleh
seseorang. Tetapi, orang-orang berkata bahwa persamaan umur, bahasa dan agama
menjadi hal yang penting dalam suatu hubungan.
***
Aku
melangkahkan kakiku ke backstage, tanpa kuketahui, seseorang mengikutiku hingga
ke ruang ganti 2pm hanya untuk meminta tanda tanganku. Setelah dia mendapatkan
tanda tanganku, dia langsung melesat keluar tanpa babibu. Aku merasa aneh
dengan gadis itu, namun akhirnya aku biarkan saja.
Beberapa
bulan berlalu, aku selalu melihat gadis itu duduk di kursi penonton sambil
meneriaki namaku dengan histeris. Dan ia juga dengan bebasnya keluar masuk
backstage. Pada konser 2pm di Jepang, kulihat dirinya sedang berbincang dengan
teman grupku, Junho. Setelah, gadis itu pergi, aku segera menghampiri Junho.
“Junho-ya! Apa kau tahu siapa gadis itu?”
“Oh Sangmi, dia adalah salah satu fans kita.”
“Kenapa kau sangat akrab sekali dengannya yang hanya seorang fans?”
“Dia juga adik dari Senior Seungri. Dan kudengar dia merupakan fans beratmu, hyung!”
“Oh Sangmi, dia adalah salah satu fans kita.”
“Kenapa kau sangat akrab sekali dengannya yang hanya seorang fans?”
“Dia juga adik dari Senior Seungri. Dan kudengar dia merupakan fans beratmu, hyung!”
Kalau dia adalah adik
dari Seungri, berarti marganya adalah Lee, dan dia merupakan saudara jauh dari
Junho. Aigoo... pantas dia bisa keluar masuk backstage, gumamku.
Satu tahun berlalu, dan aku tidak melihatnya. Selama satu
tahun itu, apakah mungkin ia sibuk? Tapi apapun itu, aku merasa bahagia karena
tidak ada yang akan menggangguku setelah konser dan juga aku merasa hampa.
Rasanya setelah konser masih ada yang harus aku lakukan selain menyanyi diatas
panggung. Kemanakah gerangan fans yang selalu menggangguku itu pergi?
Pertanyaan ini selalu ada di benakku setiap kali aku turun ke backstage. Ingin
rasanya aku menanyakannya kepada Junho, namun aku merasa aneh jika aku
menanyakan kepergian fansku. Lalu, aku memutuskan untuk tidak bertanya kepada
Junho dan membiarkannya segera berlalu serta melupakannya.
Seminggu
kemudian, saat aku di backstage dan sedang menonton para junior yang sedang
bernyanyi di atas panggung, sekilas aku melihat seseorang yang familiar
dimataku. Aku mulai berusaha mengingat nama orang itu, namun, aku sama sekali
tidak bisa mengingatnya. Akupun memutuskan untuk ke atap gedung KBS untuk
menjernihkan pikiranku. Kemudian, aku melihat seorang gadis yang aku tidak
ingat namanya itu, segera berlari ke sampingku. Kupandangi wajahnya dengan
kelopak mata yang berair itu. Astaga! Dia
sedang menangis, gumamku dalam hati. Ingin rasanya ku hapus air mata yang
menggenang di pelupuk matanya itu, namun tanganku tertahan di udara, dan aku
segera menarik tanganku lagi. Mungkin, karena ia merasa ada seseorang yang
menatapnya, ia segera melirik kearahku, dan ia sangat terkejut hingga terjatuh,
jika aku tidak menahan badannya yang nyaris jatuh ke tanah. Dia segera meminta
maaf kepadaku dan segera masuk ke dalam. Aku menatap tanganku yang kugunakan
untuk menahan badannya yang, well cukup berat. Kemudian, aku terbayang kejadian
tadi, saat aku menatap kedua mata coklatnya yang indah. Dan sebuah nama
terlintas di benakku. Lee Sangmi!
Akhirnya,
aku dapat mengingat nama, dan nomor ponsel gadis itu! Gadis yang merupakan fans
beratku dan selalu menggangguku di backstage. Aku berharap aku dapat melupakan
gadis itu. Tapi itu semua tidak seperti apa yang aku harapkan, dalam dua hari,
aku mulai memikirkannya lagi. Aku teringat akan perkataan Junho bahwa ia adalah
adik dari Seungri, kemudian aku segera mencari semua informasi tentang Seungri
dan adiknya. Dan tada! Seungri ternyata memiliki dua adik yaitu Lee Hana dan
Lee Sangmi! Hana adalah seorang trainee di YG tergabung ke dalam YG New
Girlgroup, dan Sangmi adalah member dari sebuah girlband yang baru debut saat
terakhir kali aku bertemu dengannya.
Kemudian, aku teringat akan pertemuanku dengannya. Dan
aku menyadari bahwa kali ini aku mulai terobsesi dengannya. Orang Seperti
apakah Sangmi itu? Kenapa ia hanya menyodorkan album dan memilih untuk tidak
berbicara di depanku? Dan kenapa ia bisa membuat aku, seorang Jang Wooyoung
terobsesi kepadanya yang merupakan salah satu fansku. Itu adalah misteri yang
harus aku pecahkan. Dan aku harus bertemu dengannya untuk menanyakannya.
Esok harinya, aku segera masuk ke
kamar Nickhun Hyung untuk membangunkannya sekaligus bertanya kepadanya.
“Hyung,
bangunlah, cepat bangunlah!”
“Kenapa kau membangunkanku di hari yang sepagi ini? Aku masih ngantuk tauk!”
jawabnya sambil menarik selimutnya menutupi kepalanya.
“Yak hyung! Ini sudah siang tauk! Tuh, Tiffany noona bahkan sudah meneleponmu
berkali-kali”
Karena
aku menyebut nama pacarnya, dia akhirnya bangun dan segera mengecheck
ponselnya.
“Yak!
Apa kau sedang membohongiku? Tidak ada misscall sama sekali di handphoneku!”
“Maaf hyung, itu cuman satu-satunya cara agar kau bangun.”
“Oke aku memaafkanmu untuk kali ini. Tumben sekali kau membangunkanku, ada yang
mau kau tanyakan hah?”
“Iya hyung. Aku kan punya temen seorang selebriti, nah temenku ini mempunyai
fans, salah satu fansnya itu selalu saja mengganggunya, dan sejak itu, dia
selalu teringat oleh fans itu, apa yang seharusnya ia lakukan agar dia tidak
selalu terbayang-bayang oleh fansnya?”
“Tidak ada.”
“Kenapa tidak ada?”
“Karena dia telah jatuh cinta kepada fansnya itu. Yak! Apakah kau sedang jatuh
cinta Wooyoung-ah?”
“Ti..tidak hyung! Kan sudah aku bilang itu bukan aku! Itu temanku!”
“Temanmu yang mana? Perasaan kau tidak mempunyai teman selebriti.”
“Ah! Sudahlah lupakan! Aku malas berbicara denganmu lagi hyung!”
Aku langsung keluar dan menutup pintu kamar Nickhun hyung. Di luar kamar, aku
masih terpikir oleh perkataan Nickhun hyung yang mengatakan bahwa aku telah
jatuh cinta kepada Sangmi. Ah! Bagaimana
aku bisa suka kepada Sangmi? Ah, hyung ngaco! Itu hanya obsesi. Ya, Wooyoung,
itu hanya obsesi, pikirku.
Beberapa
minggu telah berlalu. Aku sedang berjalan-jalan dijalanan kota Seoul yang
ramai. Aku melakukan ini karena aku tidak mempunyai pekerjaan lain semenjak
grup juniorku, GOT7 mengeluarkan album pertama mereka, dan mungkin untuk bulan
ini perusahaanku sedang terfokus untuk mempromosikan GOT7. Sesaat aku melihat gadis
yang mirip dengan Sangmi sedang bersama seorang anak lelaki. Akupun segera
memfokuskan mataku. Dan benar, ternyata gadis itu adalah Sangmi, tetapi siapa
lelaki yang disampingnya? Oh, tidak apakah itu Im Jaebum? Leader GOT7 yang
merupakan juniorku? Sedang apa dia bersama Sangmi? Seketika amarahku langsung
meledak, tetapi aku berusaha untuk tenang dan mendekati mereka.
“Hei, Jaebum-a!” seruku.
“Oh, hyung, sedang apa kau disini?”
“Aku sedang berjalan-jalan, kau sendiri sedang apa disini dengan Sangmi?”
tanyaku
“Kau kenal dengannya hyung? Kami sedang syuting acara We Got Married”
“Iya. Oh, We Got Married” ucapku berusaha tenang dan menahan rasa cemburu.
Bagaimana tidak? Mereka syuting acara We Got Married! Acara itu menjadi ajang
agar para selebriti semakin dekat dan lebih mengenal satu sama lain.
Kemudian, dengan sangat bosan dan sangat
iri, aku menonton syuting tersebut sambil menunggu syuting tersebut usai.
Setelah acara itu usai, aku segera menawarkan untuk mengantar Sangmi pulang. Di
perjalanan, suasana agak canggung, sebelum aku mengajaknya untuk mengobrol.
“Sangmi-ya,
sejak kapan kau menjadi fansku?”
Mendengar
pertanyaanku itu, Sangmi seperti tak mengerti dan ia kemudian berkata,
“Sorry, I can’t speak Korean.”
Walaupun aku tidak bisa berbahasa Inggris, setidaknya aku tau maksud dari
jawabannya, karena ketika aku mendengar jawaban Sangmi itu, aku kaget, kenapa
ada orang Korea dan tinggal di Korea yang tidak mengerti bahasanya sendiri?
Dengan kemampuan berbahasa Inggrisku yang jauh dari kata baik, aku kemudian
berbicara bahasa Inggris yang abal-abal disertai bahasa tubuh. Awalnya ia
berusaha memahami maksudku, tetapi akhirnya dia mengerti maksudku, dan kami
berbincang-bincang hingga mobilku berhenti di depan gedung apartemen kakaknya,
Seungri. Di depan gedung aku bertemu dengan Seungri. Ia sempat bertingkah
seperti seorang ibu yang mendapati anaknya pulang dengan kekasihnya. Tetapi
kemudian, ia menghampiriku dan mengajakku berbicara empat mata.
“Wooyoung hyung, apa kau menyukai adikku?” tanyanya dengan mata setajam mata
elang.
“Tidak kok, aku hanya mengantarnya saja. Kebetulan, diakan fansku.”
“Kalau tidak, ya sudah. Tetapi, aku harap, kau tidak menyukainya. Kau tau kan?
Aku tidak suka memiliki adik ipar yang lebih tua dariku, dan lagi, aku tidak
ingin adikku mempunyai kekasih yang 10 tahun lebih tua darinya. Dan juga kalian
tidak se-agama.”
“Ya, aku mengerti maksudmu, aku mungkin akan seperti itu jika aku mempunyai
seorang adik perempuan. Aku harus pulang, bye.”
“Ya, Bye hyung. Hati-hati di jalan. Sampaikan salamku kepada Junho!”
Seminggu berlalu, aku
sering mengantar Sangmi pulang ke rumahnya, dan Seungri semakin curiga
kepadaku. Hingga akhirnya aku menyadari bahwa rasa ini bukan sekedar obsesi
maupun simpati, ini adalah rasa cinta. Yap, sepertinya aku telah jatuh cinta
kepadanya.
Waktu semakin berjalan,
dan aku semakin hari semakin dekat dengannya, walaupun terkadang aku cemburu
dengan kedekatan Jaebum dengannya, namun aku harus menyingkirkan perasaan itu
dan berpikiran positrif karena mereka masih dalam project variety show mereka
seperti saat aku mengerjakan projectku bersama Seyoung noona.
Akhir-akhir ini sedang maraknya
kasus kecelakaan lalu lintas, dan beberapa hari lalu hoobaeku tewas ditempat
dan kemudian, temannya juga meninggal di rumah sakit. Oleh sebab itu, Sangmi
selalu mengirimiku pesan dan mention untuk selalu menjaga kesehatanku dan juga
selalu memakai sabuk ketika berkendara. Aku tidak tahu kenapa banyak sekali
kecelakaan di lalu lintas, baik itu golongan selebriti maupun bukan, baik itu
yang parah dan yang tidak begitu parah.
Jum’at ini, aku sedang
bersiap-siap menuju ke gedung KBS untuk persiapan music bank sore ini. Minggu
ini aku dan groupku comeback dengan lagu ‘Go Crazy’ memakai konsep freestyle.
Seperti biasa, aku menyuruh Sangmi untuk datang menontonku di bangku penonton
yang paling depan. Ponselku berdering pada pukul 2 siang, Sangmi meneleponku.
Aku langsung mengangkatnya.
“Yobosseyo”
“Ne, Sangmi-ya”
“Apa kau tidak bisa datang? Wae?”
“Owh, kalau begitu sampaikan salamku kepada hyungnim
dan semoga dia cepat sembuh.”
Sepulang dari KBS, aku
segera menyuruh supir untuk menurunkanku di perempatan jalan di kawasan dormku.
Setelah turun, aku segera mencari taksi menuju kawasan rumah Sangmi. Seperti
apa yang aku bayangkan, Sangmi sedang terduduk di pinggir sungai Han. Aku
langsung mendekat ke arahnya, sehingga aku dapat melihat dengan jelas bahwa ia
sedang menangis di bawah pancaran sinar bulan. Kali ini, aku dengan berani
mendekatinya. Ia kemudian menatapku dalam diam, namun sorot matanya menyiratkan
kesedihan yang amat sangat mendalam. Akupun duduk di sampingnya dan membiarkannya
menyender di bahuku. Aku tahu kali ini dia membutuhkan seseorang untuk
bersandar. Setelah beberapa menit, aku langsung memeluk Sangmi dan membiarkan
Sangmi menangis di pelukanku. Air mata yang mengalir dari kedua mata indahnya
itu kini telah membasahi dadaku.
Beberapa bulan kemudian, aku dan Sangmi menjadi dekat dan semakin dekat setiap harinya. Hari ini aku telah memtuskan untuk menyatakan kepadanya bahwa aku mencintainya. Seperti biasa, aku segera
menjalankan mobilku ke lokasi syutingnya. Di tengah perjalanan, aku tidak lupa
membeli seikat mawar merah yang sangat disukai Sangmi. Tetapi, sesampainya
disana, aku melihat sesuatu yang membuatku patah hati. Aku melihat Jaebum
sedang menyatakan perasaannya kepada Sangmi. Awalnya aku berpikir itu hanya
akting, tetapi setelah aku menyadari bahwa tidak ada satupun kamera disitu
karena syuting sudah bubar 2 jam yang lalu, dan para kru telah pergi dari
lokasi itu, aku langsung lesu, apalagi setelah melihat Jaebum memeluk Sangmi.
Bunga mawar yang ada di tanganku pun terlepas jatuh ke tanah. Dengan berlinang
air mata, aku segera berjalan ke mobilku. Saat aku hendak menyentuh pintu
mobil, seseorang tengah memelukku dari belakang. Air matanya membasahi
punggungku.
“Oppa, gajima!” serunya sambil terisak.
Aku segera membalikkan badanku dan mendapati dia adalah orang yang sangat
kucintai, Lee Sangmi. Akupun segera memeluknya, dan dia juga membalas
pelukanku. Kulepaskan pelukanku dan menghapus air matanya yang membasahi kedua
pipinya. Dan kali ini tanganku tidak lagi tertahan di udara.
“Oppa, saranghae”
Kata yang keluar dari
bibir manis Sangmi membuatku terkejut. Ku singkirkan poni yang menutupi kedua
belah matanya yang memesona. Ku pandangi wajahnya sejenak, hingga tatapanku
terpaku pada bibirnya yang berwarna merah seperti buah cherry yang begitu
kissable. Perlahan dengan ragu-ragu, ku dekatkan bibirku ke bibirnya, mataku
masih menatap matanya yang kini sudah terpejam, kuanggap itu sebagai
persetujuan. Ku pejamkan mataku dan kucium bibirnya sekilas. euhm strawberry,
gumamku. Kulepaskan ciumanku. Kini mata kami telah terbuka dan kami saling
menatap satu sama lain. Tidak selang beberapa detik, ku raih tengkuknya dan
kucium bibirnya seakan aku tidak akan melepaskannya.
"Nado Saranghae Sangmi-ya" ucapku disela-sela ciuman kami.
Kembali ke masa
sekarang dimana aku sedang menyelesaikan pertunjukkanku di Tokyo. Di antara
kerumunan fans, aku dapat melihat Sangmi sedang berdiri. Dia tersenyum kepadaku
dan melambai kepadaku. Di akhir konser, tidak lupa aku mengucapkan terima kasih
kepada para fansku. Kini, karenanya, aku tau apa arti fans sesungguhnya. Dan
karenanya juga, aku mendapatkan motivasi untuk belajar berbahasa Inggris lagi.
Akhirnya, aku dapat merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta dan dicintai.
THE END
No comments:
Post a Comment